Ibrahimy Senior High School Community (contact person : 081 913 954 951 / 087 755 995 949)

Senin, 24 Juni 2013

5 Kesalahan Ketika Anda Mencoba Melakukan Sesuatu


Apa yang menghentikan anda dari melakukan sesuatu? Berikut merupakan lima kesalahan yang telah saya lakukan berulang kali. Dan saya masih tetap melakukan kesalahan-kesalahan ini, namun tidak sebanyak yang saya lakukan dulu. Saya terus memperbaiki diri secara bertahap.

Berikut merupakan tindakan-tindakan yang dapat membuat anda menahan diri, bahkan menghentikan diri anda dari mengambil tindakan dan memperoleh apa yang anda inginkan. Dalam kenyataan memang terdapat lebih dari 5 hal, namun saat ini saya ingin memfokuskan diri pada 5 hal yang menurut pendapat saya dapat menghentikan saya dan orang-orang lain pada umumnya.

1. Terlalu Serius Dalam Memikirkan Sesuatu

Berpikir seringkali sebut-sebut sebagai hal terbaik dalam dunia ini. Dalam beberapa kasus, berpikir justru menghambat anda. Menurut pendapat saya: saya bukanlah hasil pemikiran saya, saya adalah pengamat dari pemikiran saya. Pemikiran seperti ini membuat anda tidak terlalu terikat pada pemikiran-pemikiran yang ada. Dan untuk menghindari pemikiran bahwa apa yang dikatakan orang-orang merupakan kebenaran. Seringkali pemikiran semacam ini tidak berguna dan hanya akan memenuhi kepala anda. Dan anda menyadari bahwa anda tidak harus menganggap terlalu serius pemikiran-pemikiran tersebut. Anda bisa melupakannya jika anda menginginkannya.

Dengan sudut pandang seperti ini, akan lebih mudah bagi anda untuk mengambil jarak dari pemikiran-pemikiran anda dan mengendalikannya daripada membiarkan diri anda dikendalikan oleh pemikiran-pemikiran tersebut. Akal sehat memang penting, namun seringkali kita menyadari pemikiran apa yang harus kita dengarkan dan pemikiran mana yang hanya omong kosong belaka.

Jumat, 21 Juni 2013

Berdayakan Anak Jalanan


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeUdYJ0jBaQMLMQQGMqVtzb5xfV4ktd7SBlXdqq3DoDaoabB3WGakdoCwP-oLB9R_mSXuIxK-ZXPS76KeWOR3S3fX87hByVt-i-K0Qtkd3OJrRz8TeliVE1CdD_iNgbG7zf0tGWGOX5Ik/s1600/83preman.jpgBeberapa tahun terakhir ini, di Indonesia, perhatian sebagian warga masyarakat terhadap kehidupan anak-anak makin meningkat. Hal ini didorong oleh rasa kemanusiaan dan kondisi anak yang makin terpuruk. Kini, sosok anak-anak di Indonesia tampil dalam kehidupan yang kian tak menggembirakan. Hal itu tampak dari kian meningkatnya jumlah anak jalanan. 
Kondisi anak-anak yang kian terpuruk hanya teramati dari tampilan fisiknya saja. Padahal di balik tampilan fisik itu ada kondisi yang memprihatinkan, bahkan kadang-kadang lebih dahsyat. Kondisi ini disebabkan oleh makin rumitnya krisis di Indonesia : krisis ekonomi, hukum, moral, dan berbagai krisis lainnya. 

Konvensi hak anak-anak yang dicetuskan oleh PBB (Convention on the Rights of the Child), sebagaimana telah diratifikasi dengan Keppres nomor 36 tahun 1990, menyatakan, bahwa karena belum matangnya fisik dan mental anak-anak, maka mereka memerlukan perhatian dan perlindungan. 

Latar Belakang Anak Jalanan 
Berkaitan dengan anak jalanan, umumnya mereka berasal dari keluarga yang pekerjaannya berat dan ekonominya lemah. Anak jalanan tumbuh dan berkembang dengan latar kehidupan jalanan dan akrab dengan kemiskinan, penganiayaan, dan hilangnya kasih sayang, sehingga memberatkan jiwa dan membuatnya berperilaku negatif. 

Mereka itu ada yang tinggal di kota setempat, di kota lain terdekat, atau di propinsi lain. Ada anak jalanan yang ibunya tinggal di kota yang berbeda dengan tempat tinggal ayahnya karena pekerjaan, menikah lagi, atau cerai. Ada anak jalan yang masih tinggal bersama keluarga, ada yang tinggal terpisah tetapi masih sering pulang ke tempat keluarga, ada yang sama sekali tak pernah tinggal bersama keluarganya atau bahkan ada anak yang tak mengenal keluarganya. 

Kegiatan Anak Jalanan 
Menurut M. Ishaq (2000), ada tiga ketegori kegiatan anak jalanan, yakni : (1) mencari kepuasan; (2) mengais nafkah; dan (3) tindakan asusila. 

Kegiatan anak jalanan itu erat kaitannya dengan tempat mereka mangkal sehari-hari, yakni di alun-alun, bioskop, jalan raya, simpang jalan, stasiun kereta api, terminal, pasar, pertokoan, dan mall. 

Rabu, 22 Februari 2012

Dosakah Aku Lahir???


Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki,wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh.Sam, suamiku,memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja.Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya punmelahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. 

Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya. 

Saat usia Angelica 2 tahun, Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup.